Minggu, 15 November 2015

Randomly

Hai, kamu.
Hai, kamu si pengetuk pintu yang membiru.
Hai, kamu pembawa api yang mencairkan yang sudah membeku.
Hai, kamu orang yang sama di cerita sepekan.
Hai, kamu yang tau ini tentang tulisan untuk kamu.
Iya, kamu yang mulai tersenyum membaca nya.

Aku ingin menulis.
Menulis tentang kamu.

Kita dipertemukan mungkin sejak 15tahun yang lalu.
Kemudian saling bertegur sapa sejak 6tahun lalu.
Kemudian saling mengenal satu sama lain baru-baru ini.

Butuh waktu yang cukup lama untuk kamu dan aku menjadi kita.
Dari berkenalan, bertegur sapa, cinta monyet, menghilang bertahun-tahun lalu dipertemukan kembali.
Apa ini takdir? Apa ini skenario Tuhan? Aku tidak tahu.

Waktu yang cukup lama untuk menjadi kita.
Sebelumnya..
Kamu dan aku memiliki banyak cerita di masa lalu.
Kamu dan aku mempunyai kisah cinta di masa lalu.
Aku tidak tahu secara rinci apa saja yang sudah kamu lewati.
Aku tidak tau secara rinci siapa saja yang menjadi figure dalam kisah percintaanmu dulu.

Bukan, bukan masa lalu yang ingin aku bicarakan.
Tetapi..
Disini, aku ingin mengucapkan terimakasih.
Terimakasih untuk semua orang yang sudah turut dalam kisahmu di masa lalu.
Terimakasih untuk semua orang yang sudah menjaga kamu sebelum aku.
Terimakasih karena telah menghantarkan kamu kepada aku.

Saat ini.
Kamu bukan lagi kamu yang dahulu.
Saat ini.
Kamu adalah kamu yang sekarang.
Saat ini.
Kamu adalah salah satu tokoh utama dalam kisah kita yang sekarang.

Aku tidak bisa menjanjikan banyak hal untuk kedepan.
Aku tidak tau apakah kelak kita akan terus bersama atau tidak.
Tapi..
Izinkan aku untuk menjadi seseorang yang kamu sayangi dan rindukan.
Izinkan aku untuk menjadi seseorang yang menjadi pikiranmu setiap bangun tidur dan terlelap tidur.
Izinkan aku untuk menjadi seseorang yang menyita waktu dan pikiranmu
Izinkan aku untuk menjadi seseorang yang menemani setiap langkah kedepan.
Izinkan aku untuk menjadi kamera terbaik kamu, dari sekarang hingga nanti entah kapan dalam setiap moment terkecil hingga moment terbesar.
Izinkan aku untuk mempersiapkan kamu hingga bertemu dengan wanita yang akan menjadi jodohmu kelak mungkin aku atau wanita lain.

Jika kelak, aku bukanlah yang mendampingmu hingga nanti.
Aku tidak masalah asalkan wanita itu memang lebih pantas untuk mendampingmu daripada aku.
Aku berjanji akan terus menemanimu, menjadikanmu, menghantarkanmu kepada seseorang yang pantas untukmu.

Jangan marah membaca tulisan di atas.
Bukan aku tidak ingin terus menjadi peran utama didalam kisah cintamu kedepannya.
Bukan aku tidak menyayangimu.
Bukan aku tidak bersungguh-sungguh dalam kisah yang sedang kita tulis bersama.
Bukan aku tidak ingin menjadi kamera dalam setiap moment yang kamu punya.

Percayalah bukan karena itu semua.
Aku tau kamu mengenal aku secara baik, dan aku tau kamu mengerti setiap detail atas aku tanpa harus aku tuliskan.

Aku tidak pernah tau kapan surat elektronik ini akan kamu baca esok, lusa, bulan depan atau bahkan tahun depan.
Tapi aku akan tetap mempostnya hingga kamu nanti membaca.

From:
2❤