Jumat, 27 Juni 2014

Hai kamu pemilik keangkuhan

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, ini pertama kalinya aku memanggilmu seperti ini.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, sebenarnya aku tidak mau memanggilmu seperti ini.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, aku tidak mau kamu berpura-pura untuk menjadi baik.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, aku mau kamu jadi diri kamu sendiri.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, aku tidak mengerti kenapa aku bisa memanggilmu dengan sebutan ini.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, aku minta maaf jikalau kamu terluka ketika membaca ini.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, aku hanya ingin mengingatkan kamu makhluk sosial bukan individu.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, tolong buang keangkuhanmu itu.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, sekali lagi aku minta maaf tapi percayalah ini karena aku sangat perduli denganmu.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, aku tidak masalah kau datang dan pergi sesuka hatimu.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, aku selalu siap untuk menerima hadirmu kapanpun itu.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, hiduplah menjadi diri kamu sendiri dan pasti hidupmu tenang.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, ingatlah dunia ini hanya sesaat.

Hai kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya, lagi aku minta maaf bila ini menyakitkan.

Teruntuk : Kamu dengan segala keangkuhan yang kamu punya.

Sepenggal Do'a

Tuhan.
Engkau maha pendengar segala sesuatu, mau aku berbicara dalam hatipun Engkau pasti tahu apa yang aku bicarakan dalam hati.

Tuhan.
Engkau, maha melihat segala sesuatu, mau aku sumputkan setitik aitmatapun Engkau pasti tahu apa yang terjadi padaku.

Tuhan.
Engkau maha mengetahui segala sesuatu, mau aku sumputkan dimanapun juga Engkau pasti tahu apa yang aku sumputkan.

Tuhan.
Hanya kepadamulah aku tidak perlu banyak bercerita, karena Kau pasti sudah mengetahuinya bahkan sebelum aku memulai cerita.

Tuhan.
Hanya kepadamulah aku tidak perlu banyak memperlihatkan sesuatu, karna Kau pasti sudah melihatnya.

Tuhan.
Hanya kepadamulah aku tidak pernah bisa untuk berpura-, karna Kau pasti sudah mengetahui kebenarannya.

Tuhan.
Jaga dia, dia yang selama ini menjadi pahlawan, dia yang selama ini sudah banting tulang, dia yang selama ini menjagaku dan adik-adikku dari dikandungan sampai sekarang.

Tuhan.
Jaga dia, dia yang mengandungku dan adik-adikku, dia yang membawaku dan adik-adikku selama 9bulan 10hari didalam perutnya, dia yang menjadi malaikat dimuka bumi ini.

Tuhan.
Jaga mereka, mereka yang sedarah sedaging denganku, yang keluar dari rahim seorang yang sama, yang saling menjaga satu sama lain.

Tuhan.
Jaga mereka, mereka yang masih mempunyai hubungan darah denganku.

Tuhan.
Jaga mereka, mereka yang tidak mempunyai hubungan darah tetapi sudah aku anggap seperti saudaraku sendiri.

Dan yang terakhir.

Tuhan.
Jaga mereka, mereka yang baru aku kenal belum lebih dari setahun tapi bagaikan sudah kenal bertahun-tahun, karena mereka sudah kuanggap seperti saudara sendiri.

Dan juga sampaikan segala sesuatu yang Engkau dengar walaupun aku berbicara didalam hati, Engkau lihat walaupun aku sudah menyembunyikannya dan Engkau tahu walaupun aku sudah aku sumputkan ditempat yang sulit terjangkau oleh manusia kepada mereka yang kusayangi.

Tertanda : Ayas yang lagi kangen.

Senin, 23 Juni 2014

Review Pantai Sari Ringgung, Pasir Timbul dan Pulau Tegal

Tulisan kali ini gue mau review beberapa pantai di Lampung yang udah gue kunjungin. Banyak pantai yang udah pernah gue kunjungin misalnya Pantai Pasir Putih, Pantai Mutun, Pantai Klara, Pulau Kelagian Kecil, Pulau Tangkil, Pantai Sari Ringgung dan seluruh pantai dijejeran Gunung Rajabasa.

Kemarin (Minggu, 22-6-2014), gue sama keluarga pergi ke Pulau Tegal. Untuk menuju kesana gue, naik kapal-kapal kecil yang biasa anter ke pulau-pulau. Gue berangkat dari Pantai Sari Ringgung.


[ini foto dermaganya. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]

Oh ya, di Pantai Sari Ringgung ini terkenal dengan Masjid Terapung Al-Aminah. Jadi masjidnya ini terapung diatas air laut, dan letak nya ditengah-tengah laut gitu. Gue udah pernah masuk sana tapi gak sempet foto dalemnya. Masjid ini berkapasitas 200 orang. Menurut nelayan disana biasa nya masjid ini jadi tempat pengajian-pengajian terutama ibu-ibu. Ini masjid emang bentuknya biasa aja dari kayu tapi sumpah bagus bener! Untuk sampai ke masjid ini harus naik kapal ya. Gak jauh dari Pantai Sari Ringgung. Untuk biaya kapal gue kurang tau, karena pas kesana udah sekalian sama ke Pasir Timbul.

[ini foto masjid dari jauh. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]


Dan di Pantai Sari Ringgung juga terkenal dengan Pasir Timbul. Jadi Pasir Timbul ini berada ditengah-tengah laut. Namanya aja udah jelas Pasir Timbul. Jadi ya, Pasir yang timbul ditengah-tengah pantai ini. ini tempat juga bagus banget, banyak ikan-ikan kecil yang lucu-lucu. Untuk ke Pasir Timbul juga harus naik kapal ya. Biayanya naik kapal gue kurang paham soalnya ayah yang bayarin bukan gue. Tapi sekitar 200an mungkin, ditawar-tawar ajalah.

Oke review pasir timbul dulu.



[ini perjalanan menuju Pasir Timbul. Banyak keramba-keramba ikan. Sumber foto : Kamera HP]


[nah ini udah keliatan pondok-pondok pasir timbul. Jangan hiraukan model di foto ini ya hehe. Sumber foto: kamera HP]


[taraaa! Sampai juga di pasir timbul. Sumber foto : kamera HP]


[abaikan modelnya. Sumber foto: kamera HP]


[nah itu gardu pasir timbul, distulah pasir timbulnya. Tapi ini lagi pasang jadi masih ada airnya. Sumber foto : kamera HP]


[nah ini dia pasir timbulnya keliatan kan! Sumpah keren! Bakal ngerasain ditengah laut! Sumber foto : kamera HP]


[itu pondokan yang tadi pertama diliat. Abaikan tangannya. Sumber foto : kamera HP]




[taraaaaa! Ini dia pondokannya. Tengah-tengahnya ada keramba ikan. Sumber foto : kamera HP]

Yap! Cukup udah review pasir timbul. Dijamin gak bakal nyesel! Karna ini tempat emang keren bener. Yang pencinta snorkling harus kudu kesini juga karna ada banyak ikan-ikan yang lucu. Yang hobi mancing juga kudu wajib kesini. Karena disebelah di sisi lain pasir timbul itu atau belakang pondokan itu banyak ikannya dan dalemnya lebih dari 5 meter. Untuk biaya kapalnya 200an itu standarnya.

Oke, balik ketopik. Sekarang gue mau review Pulau Tegal. Dari Pasir Timbul keliatan. Dia di sebelah kiri Pasir Timbul.


[otw Pulau Tegal. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]




[banyak keramba. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]


[nah yang didepan itu Pulau Tegalnya. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]



[ini udah mau sampai pulaunya. Dan liat air lautnya! Bening banget! Sumber foto : Kamera Nikon d3100]





[suguhan pemandangan sekitar pulau tegal. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]



[taraaaaa! Akhirnya sampai juga di Pulau Tegal. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]




[sampai sana kita langsung sewa pondokan. Banyak anjingnya disini. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]



[ini sampel anjingnya. Yang ini menurut gue unyu-unyu yang lain serem semua. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]


[tampak depan dari pondokan. Banyak sampah plastik disini :(. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]



[tempat ini kurang terurus karena masih jarang orang ke pulau ini. tuh sampahnya :(. Ini tampak sebelah kanan ya. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]



[dan ini tampak sebelah kiri. Ah sampahnya! :(. Sumber foto : Kamera Nikon d3100]

Selesai sudah review Pulau Tegal. Untuk biaya kesini gue kurang tau, mungkin 250ribu(yang bayarin ayah soalnya) karena agak sedikit jauh dari Pasir Timbul. Disini masih alami banget tapi sayang banyak sampah plastik, mungkin karena belum ada pengelolaannya disini. untuk biaya pondok itu 30rb (murah kan). Kesini harus snorkeling tapi bukan dipinggir-pinggir pantai tapi agak tengah yang banyak karangnya.

Sudah cukup sekian reviewnya. Semoga bermanfaat :)
Dan semoga suatu hari nanti gue bisa ngasih review Kiluan dan Pahawang.

Tertanda : Ayas yang sangat berterimakasih kepada Tuhan atas segala keindahan dimuka bumi ini.

Sabtu, 21 Juni 2014

Mungkin Waktu Yang Sudah Merubahnya

Sebelum gue mau nulis ini blog. Ya selamat malem minggu dulu bagi yang ngebaca blog ini. Jangan tanya gue udah malem mingguan apa belum. Karena jelas udah dong! Haha.

Yap! Bener, udah. Ini gue baru aja balik kok dari malem mingguan. Iya. Malem mingguan. Gak percaya? Oke gue ceritain.

Tadi sore gue dibangunin untuk ikut pergi sama keluarga. Jadilah gue mandi dulu. Terus pergi. Terus ke ATM. Terus ke pasar tengah yang niatnya mau beli peralatan snorkling tapi tokonya udah tutup (rencananya bsok mau ke pahawang. tapi gak jd. semoga ada suatu saat nanti gue nulis blog tentang pahawang dan juga kiluan. amin. karna itu surga-surga nya lampung.). Terus gue ke Teluk Betung beli bakso. Than gue mesen es jeruk kelapa udah abis (kecewa). Next beli lapis legit. And than beli gorengan buat ke tempar nyai (nenek). Terus nongkrong di tempat nyai lama bingit (banget). Terus gue beli nasi goreng. Dan finally gue balik ke rumah.
Catetan : itu semua bareng Ayah, Ibu, Fadil, Nay, dan gue.

Nah. Tuh cerita malem mingguan gue. Mana cerita lu pade?

Oke balik ke topik.
Disela-sela gue mau tidur ini. Gue kepikiran suatu hal.

Kadang gue ngerasa kangen sama masa-masa kecil gue. Dimana yang ngertinya cuma minta beliin permen, beliin jajanan, dibedakin clemotan, disuapin makan, pergi main bareng keluarga hampir tiap minggunya.

Semua diatas itu gak pernah terjadi lagi sama gue kecuali minta beliin jajanan masih ya. Sama main bareng keluarga tiap minggunya gue juga masih. Tapi ada yang beda. Iya semua udah gak kayak dulu lagi.

Dimana biasanya semua lengkap. Ada Ayah, Ibu, Gue sendiri, Bagas, Adil/Fadil, dan Nayla. Tapi sekarang udah gak bisa. Kadang salah satu dari gue, adil dan bagas ada yang gak ikut. Malah pernah cuma gue sama nay aja yang ikut. Atau fadil sama nayla aja. Malahan nayla aja yang ikut. Kalo bagas sih emang udah jarang ngikut-ngikut pergi. Gatau deh kenapa. Tapi ya namanya juga anak laki.

Kadang sedih sih kalo dipikirin. Ya gimana enggak sedih biasa nya kan masih sering barengan. Tapi sekarang udah punya kesibukan masing-masing. Ditambah gue yang udah kuliah udah jelas jadwalnya bukan kayak anak sekolah lagi. Belum lagi kalo lagi pada gupek ujian sama tugas numpuk udah pasti pada gak ikut. Padahal sih gak enak kalo gak ikut. Tapi tugas juga kalo ditunda-tunda makin bleber.

Terkadang gue pengen balik ke masa kecil lagi. Iya. Seandainya bisa ya. Jadi anak kuliahan kayak gua aja ada enaknya ada enggaknya. Ya enaknya jadwal gak padet kayak anak sekolah. Tapi tugas nya nyolot semua. Jaman sekolah masih diurus sama guru jaman kuliah di masa bodoin kalo gak mau ikutin aturan.

Ah! sudahlah.

"Mungkin memang orangnya yang sudah pada berubah, atau mungkin waktu yang merubah semuanya."

Tertanda : Ayas si sulung yang lagi kangen masa-masa kecil.

Kamis, 19 Juni 2014

Yap! Ini udah hari ke-3 di liburan gue. Dan baru 3hari gue dirumah sepertinya berat badan sudah menaik lagi huhu...

Ah, oke gue keinget kata- dari kawan gue "gue kadang ngerasa sepi yas dan ya kadang pengen punya pacar. lu pernah mikir gtu gak sih?". Dan kalo gue gak salah inget gue jawab omongan die "iya gua jg kadang ngerasa gtu".

Sepi? Ngerasa sepi? Kesepian? Entah deh sebarapa sering gue ngerasa sepi. Dari handphone yang udah jarang ditangan. Paling notif dari twitter, sms jarkom kelas, atau whatsapp dari kawan- gue.

Iyasih kadang gue ngerasa sepi tapi juga kadang enggk. Malah lebih banyak enggaknya. Ya gimana dirumah gak pernah sepi. Ada adil, bagas, nanay, nada dll. Istilahnya butuh kawan ngobrol yang gimana juga ada dirumah ini.

Gue ngerasa sepi paling malem. Ya karna orang- udah pada tidur (yaiyalah yas -_-).

Ah sudahlah. Entah apa yang gue tulis ini. Cuma pengen nulis aja sih apa yang lagi dipikiran gue.


Tertanda : Ayas yang dari tadi baru sadar muterin lagu (Naif - Benci untuk mencinta) muluk.

Sabtu, 14 Juni 2014

Rumput Tetangga Yang Selalu Hijau

"Rumput tetangga emang lebih hijau dari rumput rumah sendiri" yap. Itulah kalimat yang beberapa bulan lalu gue denger dari mulut seseorang yang penting buat gue.

Well. Malem ini gue lagi pengen ngebahas sedikit tentang itu, karena kebetulan udah berapa hari ini gue selalu keinget sama kalimat itu (Lebih tepatnya gue lagi gak ada kerjaan karena ini malem minggu. Daripada gua mikirin lagi apa jodoh gue sekarang, dimana jodoh gue sekarang, apa dia lagi malem mingguan, apa dia sama jomblo kyk gue sekarang. Ah sudahlah.)

Oke balik ketopik.

Sebenernya itu kalimat yang udah gak awam buat gue sendiri. Dan mungkin udah gak asing lagi buat kebanyakan orang. Tapi kebanyakan orang gak sadar kalo itu kalimat hampir setiap hari untuk diri kita sendiri.

Misalnya, gue lagi makan bakso eh terus liat kawan gue makan somay dan alhasil gue pengen juga makan somay (tuh rumput tetangga emang lebih bagus kan).

Misalnya lagi, liat kawan beli sepatu model baru eh kita juga kepengen tanpa liat-liat dulu itu sepatu cocok gak sama kita. Ini nih biasanya anak cewek termasuk gue. (kan karena rumput tetangga lagi)

Tapi jangan sampe rumput tetangga lebih bagunya itu kyk gini contohnya : liat kawan lo punya gebetan baru eh lo juga kepengen punya gebetan yang sama. Duh jangan deh hindari. Dan jangan sampe malah mau nikung jangan sampe.

Masih banyak banget sih contoh yang lainnya, kyk kawan punya gadget baru jadi kepingin, kawan punya pashmina baru jadi kepengen, kawan punya motor baru eh langsung merengek ngancem orang tua gak kuliah kalo gak dibeliin motor baru, dan lain lain.

Gapapa sih kalo kalian emang bisa ngimbangin apa yang dipunyain orang lain dan lebih bagus lagi malah bisa nahan diri untuk tetep jadi diri sendiri. Tapi coba deh kalo jadi diri sendiri, gak sering-sering liat rumput tetangga, pasti deh hidup baik-baik aja.

Karena apa? Kebanyakan orang yang keseringan nengok rumput tetangga itu mau hidup aja susah bener karena selalu kepikiran gimana caranya bisa sebagus rumput tetangga itu.

"Rumput tetangga emang lebih bagus dari rumput rumah sendiri tapi jadi diri sendiri dan selalu bersyukur apa yang udah kita punya itu justru lebih bagus lagi. Jadi, Be Your Self."

Tertanda: Ayas yang baru sadar kalo ini malem minggu.

Jumat, 13 Juni 2014

Kapan terakhir kalinya bersyukur?

Ketika hampir setiap sore melihat seorang bapak-bapak penjual koran disore hari yang ada disekitar kampus gue dengan muka letih, pakaian lusuh dan tas karung yang ia miliki, ia menjajakan korannya. Padahal itu sudah sore, ia masih menjualkan koran-koran yang masih banyak di tangan dan di tas karungnya tersebut. Dan ketika ada beberapa kawan kampus yang membeli korannya terlihat senyum bahagia di raut wajahnya walaupun kadang mereka (anak kampus) membeli korannya bukan karena butuh melainkan rasa iba dengan bapak si penjual koran.

Tergambar jelas diraut wajahnya betapa bersyukurnya ia ketika ada yang membeli koran yang ia jualkan, walaupun kadang juga ada yang tidak membeli korannya tapi ia tetap tersenyum. Disitulah kadang membuat gue diem sejenak dan ngomong sama diri sendiri "kapan terakhir kalinya lo bersyukur atas yang udah lo punya yas?"

Ketika banyak orang lupa akan yang namanya bersyukur, ada sedikit orang yang tidak lupa akan yang namanya bersyukur.

Ketika banyak orang yang lupa caranya bersyukur, ada sedikit orang yang hampir tiap harinya mengucap Puji Syukur kepada Tuhan.

Ketika banyak orang yang selalu merasa kurang dengan apa yang ia telah ia punya, ada sedikit orang yang merasa cukup dengan kekurangan yang ia miliki.

Begitu seterusnya.

Begitu juga dengan diri gue sendiri kadang suka gak bersyukur dengan apa yang udah gue punya sekarang ini.

Itulah manusia. Tidak pernah merasa puas dengan apa yang ia miliki. Selalu merasa kurang, kurang dan kurang tanpa pernah sadar ada beberapa orang sekelilingnya yang hidup jauh lebih banyak kekurangan tetapi selalu merasa cukup dengan kekurangan tersebut.

Tertanda: ayas yang lagi-lagi banyak yang dipikirin tapi entah apa aja yang dipikirin.

Kamis, 12 Juni 2014

Hallo 12

Haloo, apa kabar? Udah lama gak kesini, padahal janjinya bakal sering kesini. Kemaren-kemaren lagi sibuk sama tugas akhir menyambut UAS (ini lagi minggu UAS), entah emang sibuk beneran apa sok sibuk. Entahlah hanya Tuhan yang tau.

Well, gua lagi pengen nulis sedikit aja atau bisa dibilang garis besarnya aja tentang mereka (5 orang cewek, salah satunya gue dan 4 orang cowok).

5 orang cewek itu ada Rindu, Kiki, Allen, Rita dan Gue sendiri. 5 orang cowok itu ada Boy, Benno, Rosid, Rio.

Kapan-kapan gue jelasin per-orangnya tapi gak sekarang sekarang ini.

Udah berapa minggu belakangan ini kami jarang kumpul, ya karna kesibukan masing-masing kayak ngerjain tugas, lagi fokus sama gebetan, lagi nyari gebetan atau apalah (gue gak nyindir). Sampe grup Whatsapp aja sepi udah mirip kuburan. Tapi tetep sering ketemu di kampus, namanya juga satu kampus satu fakultas satu prodi cuma beda kelas gimana gak sering ketemu walaupun gak bisa semuanya ketemu dalam sehari.

Untuk pertama kalinya tadi dari sekian lama gak ngumpul, gak sengaja kekumpul semua di koridor kampus walaupun cuman bentar ketawa-ketawa saling ngongek satu sama lain. Mungkin radar atau apa entah, tapi mungkin sih emang radar karena hari ini harinya kami (bagi yang inget contohnya gue).
Teruntuk kalian..

Untuk Rindu yang lagi kegilaan ngomong apa-apa pake barbie (aduh kepala barbie pusing nih, aduh barbie gabisa ini nih, aduh barbie lagi......, aduh barbie......).

Untuk Kiki yang lagi kegilaan sama film GGS (ganteng-ganteng srigala) Rindu juga sih tapi lebih parah kiki, karena pernah dia buat Tweet gue kira kenapa taunya cuma gara-gara itu film.

Untuk Allen yang semakin kesini semakin tertutup semakin gak terbuka (gue sih gak masalah karena setiap orang punya privasi sendiri) tapi tetep kok sikap sok suka pura-pura bego nya bikin kesel orang.

Untuk Rita yang emang tertutup dari dulu dan yang gak bisa liat kakak tingkat pake tas merah pasti langsung kegirangan.

Untuk Boy yang lagi deket sama cewek walaupun belum cerita sepenuhnya, semoga nanti kalo udah jadi tetep jadi setia setiap saat nya kita (kaum cewek).

Untuk Benno yang baru balikan sama sang mantan, semoga kedepannya lancar sama f*t*i (amin...). Dan tetep cita-citanya pengen jadi artis gak jelas.

Untuk Rosid yang lagi minta cariin gebetan yang pas buat dia, yang selalu gak terima dibilang playboy dan selalu jawan “gue bukan playboy tapi ada dimana-mana aja(cenelnya)”.

Untuk Rio yang lagi bahagia karna punya tambahan socmed yang baru (jadi bisa ngongekin yang lain) dan tetep jadi manusia ter-ngeyel dari sekian banyak orang, semoga semester depan jangan ngeyel-ngeyel lagi kalo dibilangin.


Selamat Tanggal 12 buat kalian, buat kita.




Dari Ayas yang lagi kangen sama kebego-begoan kalian , kekonyol-konyolan kalian.


Kapan kita beli somay “Lampung Indah” makan sepiring barengan lagi?

Kapan kita main kartu dan yang kalah dipoletin bedak atau makan cabe rawit atau muka yang digambar?

Kapan kita beli bakso pade’ di Ushuluddin barengan lagi?

Kapan kita nyium bau kentutnya Rosid barengan?

Kapan kita buat kegaduhan dikosan Allen lagi sampe nenek ngoceh-ngoceh?

Kapan kita buat parkiran kosan Allen jadi penuh lagi terus motor yang mau keluar terhalang sama motor 
kita?

Dan masih banyak pertanyaan kapan yang lainnya.


Selamat Malam para 9Cm. (kami menyebutnya seperti itu).

Selamat tanggal 12 sekali lagi.