Jumat, 07 November 2014

Selamat Jalan Pemilik Sepatu Putih

Kematian menyadarkan kita bahwa dunia ini hanya panggung sandiwara.
Dan di akhiratlah tempat tinggal selama-lamanya.

Kematian juga menyadarkan kita bahwa ajal tidak dapat diperkirakan mau yang tua yang muda.

Hai pemilik sepatu putih dan hidung putih..
Belum sempat aku memakaikan sebuah kalung yang aku ingin pakaikan.
Belum sempat aku mendengar suara lonceng di kalung yang akan ku buat kelak.

Tapi inilah takdir.
Takdir mu sudah ditentukan begini.

Maafkan aku menangis akan kepergianmu yang begitu cepat.
Maafkan aku yang masih terbayang semuanya.
Maafkan.
Maafkan.
Maafkan.

Jika saja waktu dapat ku ulang.
Mungkin aku akan tidak bergumam dalam hati tapi seharusnya aku langsung mencarimu.
Seharusnya ini tidak terjadi.
Maafkan..
Maafkan..
Maafkan..

Selamat jalan panda :')
Kita bertemu lagi nanti di surga bersama yang lain :')

Yang tenang disana yaa :'))
Maaf tadi aku nangis sebegitunya :'))
Aku sayang kamu...

Tertanda ; untuk kamu panda salam untuk semua yang kamu temui disana, aku percaya kamu sudah disekeliling banyak saudara-saudara yang baik :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar