Senin, 07 Juli 2014

Sudah Genap

Selamat pagi hampir jam8. Selamat tanggal 8. Genap sudah, bukan? Tidak terasa, karna semuanya kujalankan dengan ikhlas. Dan tidak lupa karna orang-orang yang ada disekitar.

Masih kuingat jelas janjiku bersama seorang sahabat "kita semester 2ini fokus dlu ya, semester3 baru kita mulai lagi".
Masih kuingat jelas perkataan dari sebuah perbincangan dengan malaikatku sejak kecil "ibu mau nya kamu semester3 aja, karna semester 1-2 kan masih tingkat 1".
Dan masih kuingat jelas ketika aku bercerita kepada Rabb-Ku tentang semua ini.

Dan Tuhan memang Maha Besar dan Maha Adil. Asal kita tetap bersabar dan bertawakal. Diketuklah pintu ini, agar aku melihat sekitar, agar aku tidak terlalu menyibukkan diri lagi.

Wahai engkau yang mengetuk pintu ini. Selamat datang dirumah, bukan kah kita pernah bersama didalam pintu ini dulu? Maka mestinya kuucapkan "Selamat datang kembali dirumah".

Kau yang berani mengetuk kembali pintu ini, pintu dimana didalam rumah masih berantakan dengan barang yang terombang-ambing tetapi sudah mulai ku-tata kembali walaupun masih sedikit sekali.

Dengan matamu yang penuh hangat itu kau berkata "aku hendak kembali kedalam rumah ini". Aku hanya diam seribu bahasa. Bagaimana tidak? Kenapa kau ingin kembali disaat aku belum bisa menata dengan baik rumah ini kembali. Aku belum siap menerimamu kembali disini.

"Kau lihat? Aku tak perlu menjelaskan secara keseluruhan bukan? Tak mungkin aku menerimamu kembali dengan kondisi rumah yang masih berantakan dan belum tertata rapih" kata ku. Kali ini kau yang diam seribu bahasa.

"Ya aku tau, aku bisa melihat dengan jelas. Tapi aku tetap ingin kembali kesini dimana dirumah ini dulu kita pernah bersama. Aku tak masalah dengan keadaan berantakan seperti ini, kau juga sudah mulai menata semua nya bukan? Kau tidak bisa melakukannya sendiri, aku akan membantumu untuk membenahi semua ini. Aku akan menunggu dan membantumu sampai rumah ini tertata dengan baik kembali. Kau memperbolehkannya? Kelak ketika semua sudah selesai aku akan datang lagi untuk bertanya apakah aku sudah layak untuk kembali seutuhnya" ucap-nya dengan kesungguhan.

Mataku berbinar. Hatiku bergetar. Bibir ku kaku. Air matapun tak dapat kusangkal lagi.
Keesokan harinya kau datang setiap hari setiap jam setiap menit setiap detik untuk menata semua nya kembali.

Tuhan.
Ini kah arti dari ujianku kemarin?
Ini kah jawaban atas doa ku?
Dia?
Apakah ini yang ingin kau sampaikan?
Apa yang harus ku lakukan? Menerima nya kembali?
Atau tidak sama sekali?
Sesungguhnya Engkau telah merencanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya.

Teruntuk kamu pengetuk hati, aku akan berbicara kepada Rabb-ku terlebih dahulu. Aku ingin melihat kesungguhanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar