Sabtu, 18 Oktober 2014

Si Pemilik Mata Tajam

Kami sangat dekat.
Hampir semua hal yang tiap hari kualami pasti akan aku ceritakan padanya.
Entah sudah berapa banyak yang sering ku ceritakan kepadanya.
Entah sudah berapa kali aku menangis ketika kami sedang chat di salah satu sosmed.
Entah sudah berapa kali luapan emosi yang ku lampiaskan kepadanya.
Entah sudah berapa kali aku menceritakan cerita yang sama kepadanya.


Walaupun berapa kali aku sering tidak membalas chat tersebut, karena aku yang sudah terlelap tidur.
Tapi, dia tidak pernah berhenti meladeni segala cerita ku.
Walaupun hanya cerita konyol atau hal yang tidak penting-penting amat.
Tapi dia selalu menghargai apapun yang sedang aku ceritakan.


Entah mengapa aku bisa sangat akrab dengannya.
Mungkin karena kami mempunyai pola pikir yang sama.
Atau mungkin karena kami mempunyai darah dari suku yang sama.


Teruntuk kamu si mata tajam.
Terima kasih telah mendengarkan banyak cerita yang sudah aku lontarkan kepadamu.
Terima kasih rasa perduli yang kau curahkan kepadaku.
Terima kasih telah menghargai apapun yang aku ceritakan dan putuskan.
Terima kasih kamu telah banyak memahami akan diri ini, yang tidaklah sempurna.
Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih.






Tertanda; untuk kamu terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar